riding to the west!!
Pagi hari 22 Oktober 2012, saya, Iwun, Billy, Irwan, Mekel, dan Aji kabur sebentar ke kota. Awalnya sih niatnya cari pinjeman tambahan helm buat touring ke Bojonegoro sekalian nganterin Billy ngeprin tiket balik ke Bekasi. Kelar ngeprint dan gagal cari helm, kami malah cari jajanan, awalnya sih saya mau ngajak mereka makan bakso bakar Pak Man, tetapi karena belum buka jadinya saya pindahin aja ke Bakso President, kasihan juga kalau mereka pernah ke Malang tapi nggak pernah makan bakso malang. Iwun pengen ngajak Si Jon, tunggangan setianya, foto-foto di landmark Kota Malang, jadi berikutnya kami beranjak ke Alun-Alun Tugu Kota Malang. Saya aja baru pertama foto-foto di sini.
Si Jon di Depan Bakso President
Landmark Kota Saya
Sekembalinya di rumah Tam dan sarapan bersama, kami segera cabut ke rentalan motor, buat cari tambahan motor touring. Setelah ruwet ke sana sini, fotokopi ini fotokopi itu akhirnya motor-motor sewaan itu sudah dapat digeber. Perjalanan kami start tengah hari teng, setelah salat dzuhur dan marung oskab lagi untuk makan siang. Jalur yang kami tempuh adalah Kota Malang-Kabupaten Malang-Kabupaten Kediri-Jombang-Lamongan-Bojonegoro dengan menghabiskan waktu sekitar 5 sampai 6 jam.
Moses dan pengikut setianya bersiap-siap
siap menggeber jalanan!
Koh-Islah
Aji-Okta
Pinto-Essa
Saya-Angga
Billy-Ferry
Iwun-Jipong
Irwan-Mekel
Ajay-Hijaz
Tam-Vio
temuan jalanan 1
temuan jalanan 2
Sampai di rumah Irwan yang ketiban giliran jadi tuan rumah sekarang, kami langsung dijamu habis-habisan kembali dan setelah itu kami leyeh leyeh dengan syahdunya di halaman rumah yang penuh rerumputan sambil dimanjakan dengan petikan Master Gitar Islah yang membawakan tembang tembang dangdut andalannya.
Mengaku sebagai pemuda yang gaulnya di Surabaya, Irwan bingung mau mengajak tamu-tamu koplonya yang ingin nongkrong khas ala Bojonegoro. Hasilnya kami sempat muter-muter awut-awutan di Kota Bojonegoro yang sudah sepi walaupun jarum pendek jam belum naik bener sehingga saya bebas tiduran di trotoar saat rombongan saya nyasar. Akhirnya kami parkir juga di Warkop Cak Kamto yang ternyata pengelolanya adalah seorang pria ajaib yang cepat akrab sekali sama pengunjungnya. Mulutnya tak henti melancarkan joke-joke yang 90% garing tetapi juga terselip 10% jokenya yang benar-benar lucu bikin ngakak.
penampakan Cak Kamto di depan warung
poseng kehabisan akal mendengar joke joke maut
22 Oktober: Bojonegoro!
Pagi 23 Oktober 2012, resmi berakhirlah rangkaian touring graduation trip kami. Jalan yang membentang menghubungkan Baluran, Papuma, Bromo, dan Bojonegoro adalah saksi perjalanan yang sangat menyenangkan bersama orang-orang spesial yang menghabiskan tiga tahun bersama berjuang di tanah rantau. Ini bukan liburan perpisahan karena otak-otak kami masih merencanakan perjalanan-perjalanan lainnya yang lebih seru di kemudian hari, insyaAllah! semoga!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar